Kamis, 10 September 2015

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ( Bandung )




Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat - Jl. Dipatiukur - yoshiewafa - Monumen ini juga dikenal dengan istilah "Monju" (Monumen Perjuangan). Disini terdapat koleksi peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di wilayah Jawa Barat yang ditata di ruangan pameran tetap. Monju masih belum mengelola koleksi, merawat, serta memublikasikan koleksi dengan optimal.

Lokasi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada di Jalan Dipati Ukur No. 48, Kota Bandung. Berhadapan dengan Gedung Sate dan juga di depan Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad). Monumen ini berdiri di atas tanah seluas kurang lebihnya 72.040 meter persegi dengan luas bangunan kurang lebihnya 2.143 meter persegi. Model bangunan ini berbentuk bambu runcing yang berpadu dengan gaya arsitektur modern. Monumen telah diresmikan penggunaanya oleh Gubernur Jawa Barat, R. Nuriana pada tanggal 23 Agustus 1995.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat - Jl. Dipatiukur
Monumen Perjuangan Rakyat
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (MPRJB) terletak di kawasan terbuka sisi Utara Gedung Sate, bergaris bentang lurus antara Gedung Sate, Lapangan Gasibu dengan "MPRJB" sehingga membentuk sebuah sumbu garis lurus dengan komplek kantor walikota (Gedung Sate) dan DPRD tersebut. Kalau pandangan diteruskan lagi ke Utara, bertemulah kita dengan Gunung Tangkuban Perahu.

Latar belakang berdirikannya Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (M PRJB) ialah sebagai pengabdian nilai-nilai kebudayaan dan sebagai sarana pewarisan nilai-nilai perjuangan rakyat Jawa Barat kepada generasi yang akan datang. "MPRJB" dirancang oleh arsitek Bandung Slamet Wirasonjaya dan perupa Sunaryo, pembangunannya dimulai pada tahun 1991 secara bertahap dan selesai tahun 1995. Luas lahannya ± 72.040 m2 dengan luas bangunan 2.143 m2.

MPRJB terdiri dari :
- Monumen yang mengambil bentuk bambu terpancung (bambu runcing) sebagai lambang perjuangan
fisik rakyat melawan penjajah. Filosofi bambu yang tumbuh sebagai rumpun-rumpun yang berserakan juga
menggambarkan pluralitas budaya Sunda (Banten, Bandung, Kuningan, Sumedang, Garut, dll.).
- Diorama pahatan di dinding yang menggambarkan perjalanan sejarah Jawa Barat mulai dari masa kerajaan melawan penjajah sampai masa sekerang.
- Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berisi diorama-diorama yang bercerita tentang perjuangan rakyat Jawa Barat di berbagai daerah. (Museum yang tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat dan hingga sekarang museum tersebut belum dibuka untuk umum)
- Lapangan/Plaza untuk berbagai acara seni budaya maupun konser musik.
- Di dinding belakang monument bambu runcing terdapat 2 plakat yang berisi puisi dalam bahasa Sunda dan bahasa Indonesia karya Saini K. M.
Isi puisinya bahasa Indonesianya:
* Bumi yang diberkati,langit yang dirahmati adalah milikmu: Warisan dari para leluhur yang mengolahnya dengan kerja, dengan doa. Negeri yang dijanjikan angin di daun bambu, tempat senyum merekah alami dan gelak tawa bagai derai air jernih di antara batu-batu adalah pusaka: Dibatasi padang si Awat-awat, dijaga Gunung Salak, dilindungi Tangkuban Prahu.(Saini K.M.)

* Orang muda, kini giliranmu telah tiba untuk menerima anugrah sejarah. Rapatkan barisan, langkah tegap ke depan; dengan karunianya sepanjang jalur jejakmu. Impian demi impian akan terwujud. Julang panji, kibarkan bagi segala taufan karena di bahumu akan diletakkan fajar bagi cakrawala baru, bagi zaman yang besar. (Saini K. M.)

Yang dalam bahasa Sunda silakan lihat sendiri di MPRJB
Kota terdekat: BandungLembangTanjungsari
Koordinat:   6°53'36"S   107°37'6"E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar