TEORI KOGNITIF
Kognitif
adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan,
menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut
mendapatkan pengetahuan setelahnya.
Kognitif
ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa
ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan
memecahkan masalah.
Adanya
fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain.
Adapun fungsinya yang harus Bapak/Ibu ketahui, check this out!
1.
Perhatian
Perhatian
merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa
diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara,
maupun gambar.
2.
Memori atau Daya Ingat
Memori
atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus,
semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu
informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.
3.
Fungsi eksekutif
Fungsi
eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan
melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah seseorang
terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan.
4.
Kemampuan berbahasa
Kemampuan
bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu menyusun kata-kata saat
berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang
berbeda-beda, bergantung dari fungsi kognitifnya.
5.
Merasakan dan mengenali
Kehadiran
fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu
di sekitarnya. Misalnya membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon,
dan seterusnya.
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang
mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada
proses belajar, seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus
dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan
belajarnya
Prinsip
teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
}-Proses
belajar lebih penting daripada hasil.
}-Persepsi
dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku seorang
individu.
}-Materi
belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara terpisah.
}-Keaktifan
peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan.
}-Pada
kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.
Pendekatan
kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah lakulah
seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan
kemampuan menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya
reaksi. Pendekatan ini
memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut
mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.
Teori
Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahapan, yaitu
sebagai berikut.
1.
Tahap sensorimotor (18-24 bulan)
Pada
tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan akalnya untuk memahami dunia luar
melalui indra sensorik dan kegiatan motoriknya.
2.
Tahap praoperasional (2-7 tahun)
Pada
tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan kognitif tersebut. Artinya,
anak belum bisa melogika sesuatu.
3.
Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada
tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan terorganisir. Artinya,
anak sudah mulai berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu di
sekitarnya.
4.
Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)
Tahap
keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih luas,
menalar dan menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya, dan tidak
tergantung dengan manipulasi konkret.
Disusun : Widhi Pangestu
Lembaga : STIT AL MUSLIHUUN