Senin, 11 Desember 2023

                                              TEORI KOGNITIF


        Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya.

        Kognitif ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.

        Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain. Adapun fungsinya yang harus Bapak/Ibu ketahui, check this out!

1. Perhatian

Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, maupun gambar.

2. Memori atau Daya Ingat

Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.

3. Fungsi eksekutif

Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan.

4. Kemampuan berbahasa

Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu menyusun kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda, bergantung dari fungsi kognitifnya.

5. Merasakan dan mengenali

Kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu di sekitarnya. Misalnya membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon, dan seterusnya.

 

                                TEORI BELAJAR KOGNITIF


        Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya

Prinsip teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut  :

   }-Proses belajar lebih penting daripada hasil.

   }-Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku seorang  

     individu.

   }-Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara terpisah.

   }-Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan.

   }-Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.

        Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan kemampuan menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi. Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.

        Teori Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahapan, yaitu sebagai berikut.

 1. Tahap sensorimotor (18-24 bulan)

Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan akalnya untuk memahami dunia luar melalui indra sensorik dan kegiatan motoriknya.

 2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan kognitif tersebut. Artinya, anak belum bisa melogika sesuatu.

 3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan terorganisir. Artinya, anak sudah mulai berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu di sekitarnya.

 4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)

        Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih luas, menalar dan menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya, dan tidak tergantung dengan manipulasi konkret.



Disusun            :  Widhi Pangestu

Lembaga           :  STIT AL MUSLIHUUN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar