Senin, 11 Desember 2023

                                         TEORI BEHAVIORISTIK




        Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil proses pembelajaran. Terjadinya perubahan tingkah laku diakibatkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar ini berorientasi pada perilaku yang lebih baik.

        Menurut Mukinan, prinsip teori belajar behavioristik adalah sebagai berikut.

  1. Apabila seseorang sudah mampu menunjukkan perubahan perilaku, maka dikatakan sudah belajar. Artinya, kegiatan belajar yang tidak membawa perubahan perilaku tidak dianggap belajar menurut teori ini.
  2. Hal yang paling penting pada teori ini adalah stimulus dan respon karena bisa diamati. Hal-hal selain stimulus dan respon tidak dianggap penting  karena tidak bisa diamati.
  3. Adanya penguatan (reinforcement), yaitu hal-hal yang bisa memperkuat respon. Penguatan bisa berupa penguatan positif dan negatif.
        Hergenhahn dan Matthew menyatakan bahwa teori belajar ini mencakup empat hukum, yaitu sebagai berikut.

1. Hukum Kesiapan
2. Hukum Latihan
3. Hukum Efek
4. Hukum Sikap

Berikut adalah ciri yang membedakan teori ini dengan teori belajar yang lain :

  1. Mengutamakan pengaruh lingkungan.
  2. Hasil pembelajaran fokus pada terbentuknya perilaku yang diinginkan.
  3. Mementingkan pembentukan reaksi atau respon.
  4. Bersifat mekanistis atau dilakukan dengan mekanis tertentu, misalnya meminta maaf.
  5. Menganggap latihan itu adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran.

        Teori belajar behavioristik ini adalah teori belajar yang umum digunakan di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari beberapa contoh berikut.

  1. Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap, mulai materi sederhana sampai kompleks.
  2. Selama mengajar, guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi.
  3. Jika guru menjumpai adanya kesahalan, baik pada materi maupun pada peserta didik maka akan segera diperbaiki.
  4. Guru lebih aktif memberikan latihan agar terbentuk kebiasaan yang diinginkan.
  5. Guru memberikan evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
  6. Guru harus mampu memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan negatif.

Adapun kelebihan dan kekurangan teori belajar ini adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan

  • Peserta didik dibiasakan untuk latihan dan praktik yang di dalamnya memuat unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
  • Mampu mendorong peserta didik untuk berpikir linier dan konvergen.
  • Memudahkan peserta didik untuk mencapai suatu target tertentu dalam pembelajaran.

2. Kekurangan

  • Membatasi kreatifitas, produktifitas, dan imajinasi peserta didik.
  • Pembelajaran hanya berpusat pada guru, sehingga peserta didik terkesan pasif.
  • Berpotensi menimbulkan hukuman verbal dan fisik, seperti memberi hukuman peserta didik yang melanggar aturan atau bahkan menjewer. Hukuman semacam itu justru bisa berakibat buruk pada perubahan perilaku peserta didik.
  • Timbul kesulitan untuk menjelaskan kondisi belajar yang kompleks karena hanya beracuan pada stimulus dan respon.



Disusun         :   Widhi Pangestu
Lembaga       :   STIT AL MUSLIHUUN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar